Ask Kim Rang-Jawaban dan Pengumuman Pemenang

  1. Dari mana Anda mendapatkan ide untuk menulis novel?
    – Ada begitu banyak tempat di mana saya mendapatkan ide untuk novel. Kebanyakan, saya dapatkan dari kehidupan sehari-hari saya atau dari pengalaman saya sendiri. Ini berlaku tidak hanya ide-ide saja, tetapi juga karakter dan bahkan dialog. Sebagai contoh, saya memperoleh ide untuk novel <Vineyard Man> ketika mengunjungi rumah kakak perempuan saya. Orang tua suaminya mengolah buah anggur. Untuk <Tell Me Wish> , saya mendapat ide dari ‘mesin permainan’ di depan toko peralatan tulis yang suka anak saya—yang masih duduk di SD—datangi. Dia dimasukkan 200 won dan memenangkan bola. Sejak itu, ia telah terobsesi dengan mesin itu dan ingin memenangkan bola basket.

Saya juga mendapatkan ide-ide saya dari koran, majalah atau berita internet. Sebagian besar artikel yang saya lihat adalah artikel kecil dan tersembunyi. Jadi pada dasarnya, saya bisa mendapatkan ide-ide dari mana saja.

 

  1. Ceritakan tentang diri Anda dan berapa banyak buku yang telah Anda tulis?
    – Hello! Nama saya Kim Rang, penulis <The Last 2% >. Saya sangat senang dan bersyukur bertemu dengan Anda dan terima kasih telah ikut serta dalam #AskAuthor ini.

Saya lahir di tahun 1972, dan saat ini berusia 43 tahun. Saya adalah ibu dari dua anak, satu putri dan satu putra. Saya juga telah menikah dengan suami saya selama 17 tahun. Sampai hari ini, saya telah menulis 30 judul dengan total 46 buku total.

 

  1. Berapa lama Anda menulis The Last 2% dan apakah Anda melakukan penelitian? Dari mana Anda mendapatkan ide? Jika Anda harus merekomendasikan hanya satu novel Anda, apa itu? Dan mengapa?
    – Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menulis <The Last 2% >. Jika termasuk waktu persiapan (riset), maka saya membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 bulan untuk menyelesaikan buku ini. Tidak ada yang istimewa tentang persiapannya. Seperti biasa, ketika ide muncul, saya mencatatnya. Catatan itu akan menumpuk dengan sendirinya dan membentuk sebuah cerita.

Setelah alur cerita dibuah, saya akan menambahkan detail cerita. Lalu saya menciptakan karakter dan memulai menulis yang sebenarnya. Tentu saja, meskipun cerita direncanakan secara rinci, akan selalu ada perubahan cerita selama periode menulis.
<The Last 2% > sebenarnya adalah buku terakhir dari novel berseri saya <The Love of Walden Brothers>. Karena saya sudah merencanakan isi keseluruh serinya, saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam pembuatan <The Last 2%>
– Sebenarnya, saya ingin merekomendasikan semua buku saya ^ ^. Namun, jika saya harus memilih satu, saya ingin merekomendasikan <The Vineyard Man>. Alasannya adalah karena buku ini telah dibuat menjadi sebuah K-drama. Jika Anda memiliki kesempatan, Anda harus membacanya! Sebenarnya tidak, saya ingin Anda untuk membaca semua buku-buku saya. ^^

 

  1. Apa pendapat Anda tentang pembaca di Indonesia yang mencintai karya-karya Anda?
    – Saya benar-benar dan akan selalu berterima kasih. Anda telah menyentuh hati saya dengan dalam. Meskipun karya saya telah diekspor ke negara-negara seperti Indonesia, Jepang, Cina, Taiwan dan Vietnam, fans Indonesia adalah pembaca pertama yang langsung mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu saya sangat terkejut dan juga sangat tersentuh oleh ketertarikan Anda pada karya saya. Untuk pembaca Indonesia yang telah membuat saya sangat bahagia, saya berdoa agar Anda akan lebih bahagia sepuluh ribu kali lebih!

 

  1. Dalam penulisan, siapa yang menjadi inspirasi Anda?
    – Orang yang menginspirasi saya adalah orang yang telah mendorong saya untuk menulis, yaitu ayah saya. Ayah saya masih menulis dan belajar, bahkan pada usia 78. Dia masih memiliki impian menerbitkan karyanya. Ibu saya berumur 71 dan masih menjadi pembaca setia.
    Saya pertama kali mencintai dunia perbukuan adalah ketika masih di sekolah dasar. Saya menyelinap masuk ke sebuah ruangan kecil di rumah saya untuk membaca ‘Love Story’, buku ibu saya. Ibu saya memergoki saya dan saya menangis.

Namun, bukannya memarahi saya, dia mengatakan “Kamu boleh kok membaca Love Story ‘. Saya pikir itu sejak saat itu saya mulai berpikir bahwa saya harus menulis kisah cinta. Jadi bisa dibilang, saya mulai menulis karena ibu dan ayah saya.
Tentu saja, saya tidak boleh melupakan suami saya. Dia selalu mengeluh bahwa tidak ada yang lebih sulit daripada hidup dengan seorang wanita yang menulis. Namun, ia mampu bertahan selama 17 tahun ini. Saya hanya berharap bahwa dia bisa bertahan di masa depan juga ^ ^

 

6. Siapa panutan Anda sebagai seorang penulis dan mengapa?
– Panutan saya adalah seorang penulis Korea dengan nama Cho Jeong-Rae. Dia adalah salah satu penulis terbesar di Korea. Saya sangat tersanjung dan tersentuh karena hidup di generasi yang sama sepertinya.
Genre tulisannya sangat berbeda dari saya. Tapi saya belajar banyak tentang kehidupan dan begitu tersentuh setiap kali saya membaca buku-bukunya. Saya sangat menghormatinya dan dialah panutan saya.

 

7. Apakah Anda pernah mencoba untuk menulis genre yang lain, seperti horor, thriller, atau komedi?
– Saya hanya membaca cerita-cerita horor. Saya pernah mencoba menulis film thriller untuk drama tapi sangat sulit. Jadi saya tidak berencana untuk mencobanya lagi. ^ ^ Sebagian besar karya saya adalah komedi romantis. Jadi sepertinya dalam beberapa bagian, saya juga menulis komedi. Namun, genre favorit saya adalah suspense / misteri (Tentu saja hanya untuk membaca). Saya sudah membaca semua karya Higashino Keigo, seorang penulis Jepang.

 

8. Bila Anda mendapatkan ide, apa yang akan Anda lsayakan? Menulis secara langsung, atau menyimpannya dalam pikiran untuk sementara waktu sampai Anda punya ide yang lengkap dan sempurna?
– Setiap kali sebuah ide muncul, saya hanya terus mencatat. Karena ide bisa cepat hilang, saya selalu membuat catatan, meski ide itu kadang tidak masuk akal. Catatan-catatan tersebut akan menumpuk dan akhirnya secara alamiah menjadi sebuah cerita. Setelah itu, saya mengatur ulang plotnya. Baru kemudian, saya mulai menulis!

 

9. Dari informasi yang saya baca, salah satu novel Anda (The Vineyard Man) telah diadaptasi menjadi drama. Bagaimana prosesnya? Apakah Anda tawarkan kepada produsen atau produser menemukan Anda?
– Untuk <The Vineyard Man>, rumah produksinya yang menelepon saya. Pada saat itu, rumah produksi tersebut meminta beberapa penerbit untuk merekomendasikan buku-buku yang bisa dibuat menjadi sebuah drama. Salah satu penerbit yang dihubungi memperkenalkan <The Vineyard Man> dengan sinopsis singkat. Saya menduga bahwa rumah produksi itu membaca sinopsis dan kemudian membaca buku.

Bagaimanapun prosesnya itu, mereka memutuskan bahwa mereka ingin membuat <The Vineyard Man> menjadi sebuah drama. Dengan demikian mereka membeli hak untuk buku tersebut. Ketika kesepakatan itu dibuat, saya juga berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Kemudian setelah itu, jadwal untuk drama diatur. Lalu saya bertemu sutradara.
Saya juga menyarankan untuk menggunakan penulis skenario. Biasanya, ketika novel dibuat menjadi sebuah drama, penulis asli bisa ikut serta menulis drama sebagai penulis skenario atau membantu penulis skenario. Namun, dalam kasus saya, saya tidak berpartisipasi.
Saya punya pengalaman menulis empat drama pendek dan 20 episode drama kolaborasi Korea-China. Namun, saya pikir, saya cukup beruntung tidak berpartisipasi dalam menulis drama. Pertama-tama, si penulis skenario melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menulis drama. Juga, jika saya yang menulis skenarionya, saya yakin dramanya akan menjadi flop ^ ^

 

10. Bagaimana perasaan Anda mengetahui bahwa novel Anda, The Last 2% juga diterbitkan di Indonesia dan mendapatkan respon positif dari pembaca di Indonesia?
– Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya sangat berterima kasih dan terharu. Saya sangat senang dan tidak bisa percaya bahwa saya bisa mengalami hal ini. Saya mengatakan pada suami saya: “Kita harus mengunjungi Indonesia saat anak-anak kita liburan.”

Kenalan saya yang pernah mengunjungi Indonesia mengatakan kepada saya bahwa ada begitu banyak tempat wisata yang bisa dilihat. Tapi lebih dari itu, makanannya sangat lezat dan semua orang begitu baik. Mereka menekankan bahwa mereka ingin mengunjungi Indonesia lagi.

 

11. Apa arti pembaca untuk Anda secara pribadi?
– Bagi saya, pembaca seperti udara yang kita hirup. Tanpa pembaca, tidak ada penulis. Setiap penulis berharap bahwa ada seseorang yang membaca karya mereka. Karena jika tidak ada yang membaca karya-karya, tidak ada arti dalam tulisan. Tentu saja, ada penulis yang suka menulis bahkan tanpa pembaca. Namun, saya pikir bahwa tanpa pembaca, saya tidak akan ada. Jadi saya ingin sekali lagi dengan tulus mengatakan bahwa Anda semua berharga bagi saya dan terima kasih.

 

12. Bagaimana menghindari writer block?
Saya mengalami banyak writer block. Namun, saya menemukan bahwa dengan berjalannya waktu, writer’s block itu terpecah dengan sendirinya. Ketika tidak ada ide atau bahan, waktu membantu saya untuk mengatasi kesulitan itu. Akhirnya saya menyadari bahwa menulis adalah takdir dan kebutuhan saya. Itulah yang membuat saya mengambil pena dan menulis lagi.

 

13. Ceritakan tentang perjalanan Anda sampai Anda menjadi penulis terkenal
– Pengalaman saya menjadi seorang penulis terkenal benar-benar panjang. Saking lamanya, saya sempat tidak ingin menjadi penulis lagi. Saya memulai karir menulis saya ketika saya berusia dua puluh tahun. Ada begitu banyak rintangan dan perjuangan sepanjang periode tersebut.

Katika saya berumur 34 tahun, saya mulai mendapatkan banyak royalti, terutama setelah buku saya <The Vineyard Man> dibuat menjadi drama dan saya mulai menjadi lebih dikenal orang lain. Dari 20 sampai 34 tahun … Ugh, itu benar-benar waktu yang lama. Saya hampir tidak percaya saya terus menulis selama itu. Tapi saya rasa ketekunan sayalah yang membawa saya bisa berkomunikasi dengan fans saya dari Indonesia, kan?
Saya pikir saya melakukan pekerjaan yang baik untuk tidak menyerah dan berdiri teguh. Untung saja saya terus menaatinya sampai akhir …

 

14. Kapan novel baru Anda akan diterbitkan?

– Sebenarnya, saya mengalami peristiwa yang menyedihkan awal tahun ini. Ibu mertua saya meninggal empat bulan setelah ia didiagnosis dengan kanker. Itu sangat mendadak, dan untuk waktu yang lama, saya tidak dapat melakukan apa-apa. Inilah alasan saya tidak punya energi atau waktu untuk berpikir tentang pekerjaan baru saya. Suami saya masih sangat berduka setelah ibunya pergi. Saya mencoba yang terbaik untuk menghibur suami saya. Inilah sebabnya saya pikir sulit bagi saya untuk menulis sebuah buku baru tahun ini. Ketika keluarga kami akhirnya bisa melewati ini semua, itu adalah waktu ketika saya akan mempertimbangkan untuk menulis sebuah buku baru.

 

15. Apa yang akan Anda lsayakan ketika Anda tidak merasa puas dengan tulisan Anda?
– Saya tidak pernah memikirkan atau merencanakan hal lain selain menulis. Saya pikir menulis adalah berkat pribadi. Saat-saat ketika saya menulis adalah saat yang membahagiakan bagi saya. Saya akan terus menulis sampai saya tidak bisa lagi menulis atau berpikir.

 

16. Apa yang paling Anda takutkansaat menulis?
-Hal yangpalingtakutkan adalahketika sayaterlalu sibukdalam pikiran saya sendiridantidak menganggappembacasaya sama sekali. Karenacerita yang saya buat semua berawal dari kepalasaya dan sayasangatmemahaminya, saya mungkinmembuat kesalahan dengan beranggapan yangpembacaakan memahamiceritanya. Saya rasa saya harus berhati-hati tentang hal ini

Saya jugakadang-kadangmelakukan kesalahan, terutama saat menulistentang deskripsi emosikarakterperempuansaya.Saya berpikir bahwa karena semua orang pasti juga punya emosi, sayalupa menulis tentangemosisecara rinci.

 

17. Jika Anda dapatmenjadi salah satukarakterbuku AndadiThe Last2%, siapa yang akanAnda pilihdan mengapa?
-Saya berpikir lama untukpertanyaan ini, tetapipada akhirnya, saya memutuskanbahwa tidak adakaraktertunggalyang ingin saya perankan. Hal ini karena ketikamenulis buku, saya menjadi sema karakternya, mulai dari karakter wanita, karakter laki-laki, temankarakter wanitajuga antagonis. Sayamenjadisemua karakterdalam bukuseperti yang saya tulistentang mereka. Bahkan ketika sayamenulisdialog singkat, saya ulangidialoguntuk diri saya sendirisetidaknyatiga atau empatkali. Saya ulangidialoglagi dan lagi, bahkan bisa sampai dua puluhkali. Jika kedengarannyaburuk, maka saya harusmerevisidialogkemudian melaluiprosesitu lagi.

Karenanya, saya tidak bisabenar-benarmemilih salah satu.

 

18. Anda bilang kautidak sukamembuatkarakterantagonis. Ketika membuatIn Youngdi The Last 2%apatantangannya?
-Sayatidak terlalu sukakarakterantagonis. Namun, merekasangat penting untukmemberikan keteganganyang diperlukan sebuahcerita. Saya mencobauntuk membuatkarakterantagonisyang tidakbenar-benardibenci olehpembaca. Sebagai contoh,karakter’In-Young’ adalah karakterantagonisyang menempatkankarakter wanita utamadalam kesulitan. Namun,saya mencoba untuktidak membuatnya terlalu jahat.

Untuk membuatadegan dramatisdalam buku ini, saya mencoba untukmembuatantagonisyang sempurna, setidaknya dalamstandar saya. Dalam bukusaya yang lain, adakarakterantagonisyangmenyiksakarakter utamaperempuan.Tentu saja, ia kemudianmenderitasangatkarenatindakannya.

 

19. Yang mana yang Anda suka, sebuah buku sastra dengan plot yang berat atau fiksi pop dengan cerita super ringan? –

Menulis buku dengan plot yang berat selalu menjadi mimpi saya. Buku yang saya tulis biasanya fiksi pop dengan cerita super ringan tapi setidaknya itu membuat pembaca tersenyum atau tertawa terbahak-bahak. Buku saya biasanya ‘komedi romantis’ dan itu adalah apa yang paling saya suka menulis.

Setiap kali saya berpikir, saya akan menulis roman serius dan intens, pada akhirnya, saya selalu berakhir menulis ‘komedi romantis’. Saat saya berjuang secara finansial dan emosional, saya belajar bahwa ‘Tertawa dan Hidup adalah hal yang paling menyenangkan di dunia’. Karena saya punya masa-masa sulit yang panjang, saya pikir tertawa adalah sesuatu yang benar-benar berharga. Itulah sebabnya saya berharap bahwa pembaca akan dapat tersenyum atau tertawa melalui karya-karya saya.

Seperti usia saya, saya mulai tertarik pada cerita percintaan yang mendalam dan intens tapi komedi romantis akan selalu menjadi genre yang penting bagi saya.

 

20. Apakah Anda pernah merasa bosan untuk menulis? Apa yang akan Anda lakukan? –

Syukurlah, saya tidak pernah merasa bosan sampai sekarang. Tentu saja ada saat-saat ketika menulis itu sulit karena writer’s block. Namun, tidak pernah ada waktu ketika saya bosan dengan tulisan. Ini adalah alasan mengapa saya tidak pernah menyerah dan berani menjalaninya.

 

21. Saya seorang siswa SMA. Saya benar-benar suka menulis tapi orang tua saya tidak suka jika saya menulis. Mereka bilang saya masih terlalu muda dan harus fokus dalam belajar. Apa yang harus saya lsayakan untuk menjadi penulis terkenal seperti Anda? –

Saya juga mulai menulis ketika saya masih sangat muda. Tentu saja, orang tua saya juga menentang ide ini untuk alasan yang sama. Saya mulai menulis serius setelah saya lulus SMA. Pada saat itu, orang tua saya tidak lagi menentang. Hal ini karena mereka berpikir bahwa saya sudah dewasa dan saya harus bertanggung jawab dengan hidup saya. Saya masih tidak berpikir bahwa saya adalah seorang penulis terkenal.

Meskipun proses menjadi penulis itu cukup panjang, saya tidak pernah menyerah. Tentu saja, saya pernah berpikir puluhan dan ratusan untuk menyerah. Tapi akhirnya saya terus berjuang. Saya rasa ini adalah apa yang membantuk saya untuk menjadi orang diri saya saat ini. Jadi saran saya adalah bahwa ketika Anda masih seorang pelajar, Anda harus belajar keras. Jika gairah Anda untuk menulis masih ada ketika Anda telah menjadi dewasa, maka saya akan mendukung impian Anda sebagai seorang penulis.

 

22. Dalam The Last 2% , Anda menyertakan beberapa karakter Anda dari buku-buku lain untuk novel ini. Apa trik untuk membuat ceritanya bisa mengalir?

– Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, <The The 2%> adalah volume terakhir untuk <The Love of Walden Brothers>.

Bagian yang paling sulit adalah menulis awal dan akhirnya. Bahkan sekarang, ada saat-saat ketika saya terus merevisi awal atau akhir karena saya tidak benar-benar puas. Satu-satunya cara untuk tidak mengakhiri cerita tiba-tiba adalah untuk terus merevisi sampai saya puas dengan ending ceritanya.

 

23. Ketika Anda menulis The Last 2%, apakah Anda pernah merasa bahwa novel ini akan diterbitkan di luar Korea? –

Saya bahkan tidak pernah membayangkan hal itu! <The Last 2%> sebenarnya diterbitkan di luar negeri bertahun-tahun setelah penerbitannya di Korea. Pada saat itu, menerbitkan di luar negeri tidak mudah dan tidak sering. Itu sebabnya saya tidak pernah membayangkan hal itu. Itulah sebabnya saya merasa hal tersebut menarik, menyenangkan dan mensyukurinya

 

24. Menurut Anda, apa standar cerita romance?

Standar saya cerita romance harus menyenangkan dan cerah. Itulah sebabnya sebagian besar buku-buku saya memiliki karakter yang cerah dan berani.

Tentu saja, kepribadian karakter harus diatur sesuai dengan isi cerita. Namun, meskipun suasana umum cerita berat dan gelap, saya masih mencoba untuk membuat karakter sebagai terang dan menyenangkan yang saya bisa.

 

25. Bagaimana respons keluarga dekat Anda / teman-teman dan semua pembaca The Last 2% tentang Kangho yang seorang gay?

Pembaca Korea menerima Kang-Ho tanpa ragu-ragu. Saya pikir mereka menghormati keputusan penulis, apakah karakter yang straight atau gay. Saya benar-benar ingin tahu apa yang pembaca Indonesia berpikir tentang Kang-Ho. Bagaimana menurut kalian?

 

26. Dari semua novel Anda, mana yang Anda inginkan untuk menjadi film atau tv series? Dan mengapa?

– Saya benar-benar tidak memiliki buku yang saya inginkan untuk menjadi drama atau film. Saya tahu saya harus mempromosikan buku saya … tapi saya benar-benar tidak bisa berpikir tentang hal ini … Jadi saya tidak berpikir saya bisa memperkenalkan Anda sebuah buku. Setelah ini, saya akan mempertimbangkan buku yang saya inginkan untuk menjadi drama atau film.

 

27. Pernahkah Anda ditolak oleh penerbit? Bagaimana perasaan Anda dan apa yang akan Anda lakukan?

– Ketika saya masih relatif tidak dikenal, saya ditolak oleh banyak penerbit dan saya kehilangan hitungan. Saya merasa sangat sedih dan putus asa ketika saya ditolak oleh penerbit. Saya terus berpikir mengapa saya tidak bisa lolos? Tulisan saya pasti benar-benar mengerikan … Saya juga merasa malu. Saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan menulis sebuah cerita yang tidak akan ditolak … Tapi saya ditolak lagi dan merasa tertekan … Lalu saya akan menulis lagi.

Menjadi penulis bagi saya adalah seperti takdir. Tidak peduli berapa kali saya ditolak, saya tidak pernah menyerah.

 

28. Siapa panutan Anda untuk membuat Jong Ha, si ratu acara di The Last 2%? –

Saya mendapat ide ‘Queen of Events’ saat menonton televisi. Kalau tidak salah, saya menonton sebuah variety show. Seseorang wanita yang selalu menang muncul di acara itu. Saya takjub dengannya dan memutuskan untuk menerapkan bahwa untuk Jong-Ha.

 

29.Apa yang biasanya Anda lakukan di waktu luang Anda?

– Sayangnya, saya tidak benar-benar memiliki waktu luang. Selain menulis, saya memiliki begitu banyak pekerjaan. Karena saya seorang ibu, saya harus membersihkan, mencuci piring, membuat makanan, mencuci pakaian dan pekerjaan rumah lainnya. Saya juga mengurus anak saya yang menghadiri sekolah menengah dan anak yang menghadiri sekolah dasar. Juga saya menonton berita sepanjang hari karena hari-hari ini, ada begitu banyak insiden kecil dan besar di Korea. Ketika suami saya mendapat libur kerja, kita menghabiskan dua sampai tiga jam membahas hari-hari kami dan anak-anak. Saya juga mengambil beberapa waktu untuk membaca dan membantu anak-anak saya dengan studi mereka. Saya kira ini adalah mengapa saya tidak benar-benar memiliki waktu luang. Untungnya, ketika ada liburan panjang, saya pergi ke sebuah perjalanan keluarga. Di sana, saya memikirkan apa-apa selain hanya makan tidur dan berjalan-jalan. Dari ketiganya, saya lebih sering tidur. ^ ^

 

30. Selain penulis, apakah Anda memiliki pekerjaan lain?

– Satu-satunya pekerjaan adalah penulis. Oh! Saya seorang ibu. Oh! Saya juga istri dari suami saya ^ ^

 

31. Bisakah Anda memberikan beberapa pesan untuk pembaca Indonesia Anda. Kami berharap Anda dapat mengunjungi Indonesia suatu hari nanti.

– Terima kasih telah membaca bukusaya. Saya juga sangat berterima kasih untuk ketertarikan Anda pada buku saya. Suatu hari, saya ingin mengunjungi Indonesia. Saya harus membicarakan dengan keluarga saya dan merencanakan perjalanan keluarga ke Indonesia. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang ikut serta dalam #AskAuthor ini. Saya harap Anda selalu bahagia dan sehat. Saya juga berharap bahwa apapun yang Anda inginkan akan menjadi kenyataan! Sampai saat itu, saya berharap untuk bertemu Anda lagi.

 

Selamat Anda kepada:

1. fetri/ fetri_arian@hotmail.com/@fetzhang

2. Winda Scorfi/ merahbatako@gmail.com/ @windascorfi

3. Nita Henny/ kim_bearly@ymail.com/ @graenita

One thought on “Ask Kim Rang-Jawaban dan Pengumuman Pemenang

Leave a comment